Sunday 13 November 2011

ARTI DAN MAKNA KESETIAKAWANAN SOSIAL

Hingga saat isu mengeai kesenjangan sosial masih cukup menarik untuk dikaji, bahkan tak akan pernah tuntas sampai kesenjangan itu benar-benar lenyap. Lantas, akankah persoalan tersebut bisa tuntas dan lenyap ? Jawabannya tidak mungkin, kesenjangan itu akan selalu menyertai kehidupan masyarakat manusia, di manapun dan kapanpun.

Dengan demikian, isu mengenai kesenjangan sosial akan selalu hadir, dan tak pernah habis-habisnya. Kesenjangan sosial tak mungkin lenyap sama sekali, sedangkan berbagai upaya yang selama ini begitu gencar dilaksanakan, seperti program anak asuh, rehabilitasi sosial daerah kumuh, pemukiman suku terasing, pembinaan pedagang asongan, atau program kesetiakawanan sosial lainnya, hanyalah merupakan upaya untuk menekan tingkat kesenjangan sosial.

Pada seluruh unit populasi manusia di seantero biosfir bumi ini, kesenjangan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut muncul sebagai resluntan dari interaksi antar individu denga individu, individu dengan kelompok, atau antar kelompok dengan kelompok.

Dalam interaksi tersebut, terdapat perbedaan taraf kemampuan atau kapasitas, baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, intelektual atau segi psikologis. Individu manusia memiliki genotif dan fenotip yang berlainan, ada yang memiliki keunggulan tertentu, ada pula yang memiliki kelemahan.

Total keunggulan yang dimiliki oleh seluruh individu dalam populasi, akan menjadi ciri dari keunggulan populasi atau kelompok tersebut. Begitu pula, suatu keunggulan yang dimiliki oleh bangsa tertentu, akan menjadi ciri khas bangsa tersebut. Umpamanya, bangsa Jepang yang dikenal karena keuletannya, atau bangsa kita yang sejak lama dikenal karena semangat gotong-royong serta keramahannya. Masing-masing individu, populasi atau kelompok masyarakat, dan bangsa tertentu, memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu. Perbedaan-perbedaan itulah yang merupakan penyebab pokok dari adanya kesenjangan sosial.

Untuk mengurangi tingkat kesenjangan sosial maka dicetuskan gagasan mengenai pemerataan. Langkah pemerataan tak lain merupakan upaya untuk menekan tingkat kesenjangan. Tetapi pemerataan di sini tidak dimaksudkan untuk membuat segalanya serba rata, hingga tidak terdapat lagi jarak atau gap antar kelompok. Lagi pula ide tersebut, tampaknya sangat tidak mungkin.

Bagaimanapun gap itu selalu terjadi dalam interaksi antar individu, kelompok atau bangsa, yang tak lain merupakan dampak eksternal dari adanya perbedaan potensi atau sumberdaya yang dimiliki masing-masing individu, kelompok atau bangsa.

Selain itu, ternyata gap tersebut menjadikan pola interaksi selalu dinamis. Dengan adanya gap maka terciptalah hubungan buruh-majikan, klien-patron, debitur-kreditur, dan sebagainya. Hanya masalahnya, bagaimana caranya supaya gap tersebut tidak terlalu lebar, hingga kecemburuan dan keresahan sosial tidak terjadi.

Untuk itu di antara kelompok-kelompok yang “berbeda” tersebut, harus terdapat pola interaksi yang harmonis. Umpamanya antara kelompok buruh dan majikan harus terdapat hubungan yang serasi dan seimbang, masing-masing menjalankan hak dan kewajibannya sebagaimana mestinya.

Untuk mengatur pola interaksi tersebut, maka harus ada semacam acuan. Umpamanya dalam hal interaksi buruh-majikan di negara kita, perlu mengacu pada Hubungan Industrial Pancasila (HIP). HIP tak lain merupakan konsep untuk menjembatani kesenjangan antara buruh dan majikan.

Di negara kita, buruh atau pekerja umumnya memiliki bargaining power yang relatif lemah, yakni karena kuantitasnya berlebih sedangkan kualitasnya rendah. Dengan adanya HIP, paling tidak buruh yang berkonotasi dengan “yang kecil”, kekuatan menawarkan terhadap majikan yang berkonotasi dengan “yang besar” bisa meningkat.

Dengan demikian, salah satu kelompok “yang kecil” tersebut, dewasa ini mulai memperoleh sentuhan. Bagaimanapun, buruh merupakan aset terpenting bagi sebuah perusahan, sudah selayaknya untuk mendapatkan hak-haknya. Bahkan, dengan makin digencarkannya penerapan pemerataan, maka kini buruh memiliki kemungkinan untuk menjadi “pemilik” perusahaan, yakni dengan perolehan saham melalui koperasi.

Upaya pemerataan juga ditujukan bagi kelompok-kelompok masyarakat kecil lainnya. Melalui berbagai paket kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi moneter dan perbankan, maka kelompok pengusaha kecil juga mendapat sentuhan, di mana berdasarkan ketentuan sekitar 20 persen kredit perbankan diperuntukan bagi mereka. Paling tidak, para pengusaha kecil kini memeproleh bantuan modal, manajemen dan pemasaran produknya.

Sebenarnya, masih ada kelompok masyarakat “yang kecil” lainnya yang kurang tersentuh pembangunan. Bahkan, mereka seolah merasa asing dengan pembangunan. Mereka bukan buruh atau pengusaha kecil, mata pencaharian mereka tergolong “informal”, tidak tersentuh koperasi atau kredit perbankan.

Mereka tak lain dari masyarakat lapisan terbawah, yang umumnya dikatagorikan sebagai penyandang masalah sosial. Yang termasuk dalam kelompok tersebut umpamanya para gelandangan dan pengemis, yang umumnya bermukim di perkotaan. Tampaknya, pemerataan akan sulit diterapkan pada lapisan masyarakat terbawah ini. Mengingat begitu lebar kesenjangan yang telah terjadi. Mereka begitu tertinggal, oleh sebab itu diperlukan bentuk penanganan khusus.

Jangan sampai pembangunan yang sedang digalakan, makin menyudutkan posisi mereka, karena terbentuk gap yang makin kokoh. Mengacu pada prinsip kesetiakawanan social, selayaknya “yang kecil” pun harus secara bersama-sama ikut menikmati hasil pembangunan. Dengan demikian, kesetiakawanan social sudah selayaknya bukan sekedar slogan dengan bentuk kegiatannya yang temporer, tetapi harus benar-benar kongkrit dan berkelanjutan. Dan upaya pemerataan tersebut, harus dilakukan secara bersama-sama, melalui partisipasi proaktif berbagai pihak.

Monday 7 March 2011

PAPUA

Papua adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak dibagian tengah pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para Nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands New Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.

Masyarakat pantai memiliki berbagai macam budaya tari-tarian yang biasa mereka sebut dengan Yosim Pancar (YOSPAN), yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk gerak seperti: (tari Gale-gale, tari Balada, tari Cendrawasih, tari Pacul Tiga, tari Seka, Tari Sajojo). Tarian yang biasa dibawakan oleh masyarakat pantai maupun masyarakat pegunungan pada intinya dimainkan atau diperankan dalam berbagai kesmpatan yang sama seperti: dalam penyambutan tamu terhormat, dalam penyambutan para turis asing dan yang paling sering dimainkan adalah dalam upacara adat. khususnya tarian panah biasanya dimainkan atau dibawakan oleh masyarakat pegunungan dalam acara pesta bakar batu atau yang biasa disebut dengan barapen oleh masyarakat pantai. tarian ini dibawakan oleh para pemuda yang gagah perkasa dan berani. dengan budaya tarian Yospan maupun budaya tarian Panah yang unik, kaya dan indah tersebut para orangtua sejak dahulu berharap budaya yang telah mereka wariskan kepada generasi berikut tidak luntur, tidak tenggelam dan tidak terkubur oleh berbagai perkembangan zaman yang kian hari kian bertambah maju. para pendahulu yaitu para orangtua berharap juga budaya tarian-tarian yang telah mereka ciptakan dengan berbagai gelombang kesulitan, kesusahan dan keresahan tidak secepat dilupakan oleh generasi berikutnya. mereka juga berharap dengan tidak adanya budaya Papua yang kaya tersebut semakin maju, semakin dikenal baik oleh orang dikalangan dalam negeri sendiri maupun dikenal dikalangan luar negeri dan juga semakin berkembang kearah yang lebih baik yang intinya dapat tetap mengangkat derajat, martabat, dan harkat orang Papua.












Wednesday 15 December 2010

Mengomentari Iklan (Tugas Softskills)


TUGAS SOFTSKILL 1SA03
HANIS ASPRIYANTI S. dan
UMY MAGFIRAH M.

Iklan Pertama:

McDonald's Corporation adalah rangkaian rumah makan siap saji terbesar di dunia. Hidangan utama di restoran-restoran McDonald's adalah hamburger, namun mereka juga menyajikan minuman ringan, kentang goreng, filet ayam dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan tempat restoran itu berada.

Restoran McDonald's pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac McDonald, namun kemudian dibeli oleh Ray Kroc dan diperluas ke seluruh dunia.

Sampai pada tahun 2004, McDonald's memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang.

Restoran McDonald's pertama di Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri, McDonald's juga menjual ayam goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.


Kekurangan: Kurang baik jika di komsumsi setiap hari

Kelebihan: Murah dan terjangkau


Iklan Ke-dua:

"Baju kalian aku sandra, kalau mau kubalikin harus bayar......."
"Tapi kita kan gak ada duit..."
"Ya udah... bayarnya pake daun aja...."

Masih ingat sama iklan fren yang ini?? Iklan ini menampilkan 1 cewek dan 3 cowok.
Dan di atas tersebut adalah salah satu penggalan kalimat dari iklan Fren yang saat ini mungkin sudah tidak pernah terlihat laggi di layar TV. Pada saat iklan tersebut masih hangat untuk diperbincangkan, teman-teman banyak yang komentar... "Kok.. garing banget sih tuh iklan... nggak ngeh gitu lho... maksud sebenarnya apaan" kenapa kok tiba-tiba baju disandera..... harus bayar.. truss.... 3 cowoknya bilang... gak punya duit.
Trus gantian si cewek.. bayarnya pake daun aja......
Lho... kalo disini yang nawarin bayar pake daun si cewek kenapa harus minta ama cowoknya?? kenapa si cewek gak ambil aja tuh daun sendiri?

Kalo menurut saya sih.... susunan dalam iklan itu yang kacau (menurut saya lho ya).
Koreksi saya seperti ini...
Cewek : "Baju kalian aku sandra.... kalo mau dibalikin harus bayar dulu...."
cowok : "Tapi kita kan gak punya duit....."
cewek : "Pokoknya harus bayar....."
cowok : "Gimana kalo kita bayar pake daun...?"
cewek : "Daun??? boleh juga tuh .. sekarang kan lagi jaman nya bayar pake daun, ala Suzanna gito loh .."

Itu sih ,menurut saya... gak tau deh gimana menurut mereka.... he.. he.. he..
daripada jayus nya tanggung, mending sekalian kan????
garing, garing deh penontonnya.

Monday 13 December 2010

Ciri-Ciri Iklan

Ciri-ciri iklan sebagai berikut:
  1. Demo: Iklan jenis ni memang yang paling asas dalam sebarang promosi produk dan perkhidmata
  2. Keperluan dan masalah: Dalam kehidupan seharian kita, memang tak lekang daripada masalah. Huraian masalah akan dibentangkan dan produk atau servis akan diperkenalkan.
  3. Penonjolan Masalah yang Beraneka dan Berlainan: Dengan teknologi grafik komputer, kesan audio dan visual dapat menjadikan fantasi menjadi seakan-akan realiti.
  4. Perbandingan: Pernah tengok iklan sabun basuh tak?
  5. Kisah Teladan: Kebanyakan iklan jenis ini akan mempunyai naratif yang panjang dan memberi impak emosi yang mendalam terutamanya kepada mereka yang pernah melalui pengalaman yang berkaitan.
  6. Kelebihan menjadi tunjang jalan cerita: Cara ini pada pendapat penulis kurang digemari oleh pengiklan kerana memerlukan penonton berfikir sejenak. Dengan kewujudan teknologi terkini, tumpuan penonton mudah beralih dan tidak memberikan impak yang lama.
  7. Testimoni: Selalu digunakan dalam pengiklanan secara langsung contohnya Smart Shop, Media Shoppe dan sebagainya
  8. Karakter Rekaan dan Selebriti Terkenal: Satu cabaran dalam iklan kategori ini adalah menggunakan ‘ikon’ serta menyelitkan dan menghubungkaitkan jenama kepada penonton.
  9. Penggunaan Simbol, analogi dan kesan visual yang menonjol: membuat demonstrasi kelebihan produk dan mengapa produk tersebut berkesan dalam menyelesaikan masalah berkaitan.
  10. Mewujudkan hubungkait dengan gambaran pengguna/penonton: Pengiklan akan memaparkan jenis-jenis pengguna dengan harapan pengguna akan merasakan kaitan di kalangan mereka. Bergantung kepada pasaran sasaran, selalunya pelakon berwajah cantik akan dipaparkan tetapi kadangkala orang kebanyakan akan dipaparkan juga.
  11. Penggunaan personaliti yang unik: Tempat asal atau sejarah yang mantap selalunya akan digunakan seperti iklan BMW di mana keunggulan teknologi dari Jerman.
  12. Tidak masuk dek akal: Iklan jenis ini semakin popular. Walaupun kedengaran agak janggal, tapi keberkesannya terbukti dengan sejumlah ramai yang akan memandang/menonton lebih daripada dua kali.

Fungsi Iklan (Tugas Softskills)

Iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis, yaitu:


1.Menginformasikan
Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merk tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk.
Pada tahap awal dari kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintan primer (kotler). Iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relativ rendah.


2.Membujuk
Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu (Kotler, 2000:578). Bebrapa iklan menggunakan comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merk/produk secara eksplisit.
Iklan yang efektif akan membujuk konsumen utnuk mencoba menggunakan/mengkonsumsi suatu produk. Kadang-kadang iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk permintaan untuk seluruh kategori produk. Seringkali iklan ditujukan untuk membangun permintaan sekunder yaitu permintaan untuk merk perusahaan tertentu.


3.Mengingatkan
Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada merk/produk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tertentu. Maka konsumen tersebut akan menjadi kandidat pembeli. Iklan dengan tujuan mengingatkan ini sangat penting unruk produk matang (kotler, 2000:579)


4.Memberikan Nilai Tambah
Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk dan merk tertentu dengan cara mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan memberikan nilai tambah produk sehingga produk dipersepsikan lebih mewah, lebih bergaya, lebih bergengsi, bahkan melebihi apa yang ditawarkan oleh produk lain, dan secara keseluruhan memberikan kualitas yang lebih baik dari produk lainnya.


5.Mendukung Usaha Promosi Lainnya
Dapat digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnya.
Disamping itu, menurut Tellis (1998) periklanan memberikan dampak terhadap produksi massal dibutuhkan kemampuan suatu perusahaan untuk melayani pasar yang luas. Perusahaan harus memberi merk produknya dengan nama yang unik sehingga konsumen melakukan permintaan terhadap suatu barang tertentu. Jadi, produksi massal dan pemasaran dapat menguntungkan bila telah memiliki merk. Kedua, produksi massal membutuhkan kemasan yang baik. Sehingga perusahaan dapat memberi merk pada kemasan dengan desain dan nama yang unik. Oleh karena itu iklan merupakan alat komunikasi perusahaan terhadap konsumen untuk menyampaikan kualitas produk yang unik yang dapat dilihat dari kemasan unik dan merk produk yang dihasilkan.

Sifat-Sifat Iklan (Tugas Softskills)

Periklanan mempunyai sifat-sifat :

1. Public Presentation, yaitu iklan memungkinkan setiap orang menerima pesanan yang sama tentang produk yang di-iklan-kan.
2. Pervasiveness, yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan penerimaan informasi.
3. Amplified Expresiveness, yaitu iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan audience.
4. Impersonality, yaitu bersifat memaksa audience untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang menolong.

Friday 5 November 2010

Spongebob Squarepants Quotes


Isn't this great Squidward? Its just the 3 of us. You, me, and this brick wall you built between us. - Spongebob Squarepants

You mean wh
at we thought they thought we think and thought they thought. We think? - Patrick

Lets get naked! - Patrick

I smell the smelly smell of something that smells smelly. - Mr. Krabs

Oh, barnacles! - Spongebob Squarepants

Squidward, you're steaming. You're like a steamed vegetable, only smarter! - Spongebob Squarepants

Next, I suppose you'll want me to go square-dancing with Patrick! - Squidward

Rectangles! - Patrick

Remember, licking doorknobs is illegal on other planets! - Spongebob Squarepants

Can't have dirty garbage! - Spongebob Squarepants

This city needs to be destroyed!!! Or at least painted another color. - Squidward

I can't see my forehead! - Patrick

My ice cream! It's alive! - Patrick

Oh well, I guess I'm not wearing any pants today! - Spongebob Squarepants


Did I? Did I Patrick? Or did your criminal mind hypnotize me into stealing the balloon? - Spongebob Squarepants

Moss always points to civilization. - Spongebob Squarepants

We'd better do what he says, he knows how to grow food. - Patrick

Too bad SpongeBob isn't here to enjoy SpongeBob not being here. - Squidward

You can't fool me. I listen to public radio! - Squidward

Patrick! You forgot how to eat again! Come on, I'll get the funnel! - Spongebob Squarepants

Guess what I found in my sock last night. Go ahead, guess! - Spongebob Squarepants

I just thought of something even funnier than 24... 25! - Spongebob Squarepants

Excuse me, sir, but you're sitting on my body, which is also my face. - Spongebob Squarepants

Gary, I'm absorbing his blows like I'm made of some sort of spongy material. - Spongebob Squarepants

You tell 'em, SpongeBob! - Patrick

I'm so cold, I can use my nose drippings as chopsticks. - Spongebob Squarepants

Sponge, I'm a big man. A big, big man! - Patrick

Squidward, your ceiling is talking to me. - Patrick